Puisi: Hendrikus Makin Di tanah Pati, padi menguning menanti panen, tapi tangan penguasa memetik bukan dengan sayangβ ia memetik dengan serakah. Angka pajak melompat setinggi kesombongan, dua...
Aku pernah menjadi tamu yang diusir Bukan karena salah Melainkan karena dengki yang ingin berkuasa Di dinding sempit itu Kutampung luka dalam diam menyulam doa dari air mata yang jatuh satu per...
Di bawah langit diterangi sinar bulan,di bawah selimut bintang, aku berbaring denganmu di tanah jauh. Suasana sangat tenang, semuanya bisa kudengar, ada napasku yang samar-samar diambil ...
Semilir angin gagu Hanya gigil memandu Tanpa sapa senyum rindu Di jalan yang terbasuh Hujan menderu-deru. Ragu pada malam Gelisah tak tentu arah Mencabik asa kritis Di sepasang mata krisis. Ke mana la...
Mataku terbuka Dengan alam manja menyapaku Tumbuhan memberikan kenyamanan Jiwaku berseri dan bersinar Di laut aku melihat ikan Di seberang sana aku melihat gunung yang berdiri megah Hewan dan t...
Aku terkenang Gereja tua di tanah leluhur Asap dupa malam Natal Meliuk menembus batas bumi dan langit Ada rindu mengulang malam Natal sakral Menguatkan makna kelahiran Kenangan masa kecil di Gereja Fa...
Remang malam bulan gamang Angin menderu dera berseru Bayang-bayang yang lalu Bersimpuh pada kaki nan kaku. Dia bersandar di kepala ranjang Dan menatap jam dinding sesekali Menjahit luka dengan benang ...
Selembar daun pisang tempat kita berlindung dari curah hujan pada suatu siang bertahun silam di bawah selembar daun pisang hijau dua hati bertalu rindu dan galau menggores mimpi mimpi malam agar hati ...